NEWSINFO.ID, JAMBI – Bupati Batanghari MuhammadFadhil Arief menjadi narasumber dalam kegiatan kolaborasi bersama Universitas Jambi (UNJA), Selasa (5/9/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam Gedung Mahligai 9, Class room Lantai 11 di Jalan A.Yani No.18, Telanaipura, Kota Jambi.
Fadhil memaparkan keadaan Batanghari yang mana tema besarnya yaitu Workshop on ‘Collaborative Ecosystem Trough the Integrated Laboratory Village (ILV) : A New Model for developing Village and Implementing Programs of Higher Education Tridharma’. “Kita diskusi dengan teman-teman dari UNJA dengan pak Wakil Rektor bagaimana mengkolaborasikan percepatan pembangunan yang ada di desa,” kata Fadhil.
Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki desa di wilayah Kabupaten Batanghari, maupun seluruh daerah di Provinsi Jambi.
Melalui kolaborasi ini, ada bagian yang dibantu oleh pihak UNJA agar cepat dikembangkan.Sehingga baginya, pemerintah daerah memerlukan ilmu, pemikiran, tenaga dari UNJA. “Karena kita tahu, kita tidak bisa bergerak sendirian. Sehingga dijalankan antara pemerintah daerah dengan pihak UNJA,” ujarnya.
Di Kabupaten Batanghari sendiri, sudah ada lima desa yang dibantu UNJA untuk kolaborasi dengan hasil baik.
Dirinya berharap, kedepannya semua desa yang ada di Batanghari bisa dibantu untuk kolaborasi bersama UNJA. “Karena ada ilmu di sana. Soalnya desa ini dengan kehadiran dosen biasanya agak lebih semangat kan. Kalau dosen ini kan identik lebih pandai, kalau kita (pemerintah-red) ini kan agak bosan masyarakat,” jelas Fadhil optimis.
Harapannya dengan kehadiran pihak akademisi UNJA ke desa-desa di Batanghari bisa membantu kabupaten supaya lebih baik.
Prof. Dr.rer.nat. H. Rayandra Asyhar, M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi UNJA menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi perlu adanya kolaborasi bersama dengan pemerintah daerah.
Prof Rayandra mengatakan saat ini, UNJA ingin pengabdian masyarakat bukan sekedar berupa laporan dan tulisan saja, melainkan pengabdian yang dapat menghasilkan untuk masyarakat.
Sehingga kegiatan untuk desa ini dinamakan Desa Laboratorium Terpadu (DLT) dengan artian terpusat dalam berbagai macam bidang di dalamnya.
Selain itu terpadu baik dari UNJA maupun berbagai instansi yang bisa berkolaborasi membangun desa.”Sehingga akselerasi pengembangan kesejahteraan masyarakat di desa akan lebih cepat,” lanjutnya.
Kedepannya program ini akan berkolaborasi lebih terarah dan terukur bersama pihak pemerintah daerah.Terlebih saat ini perguruan tinggi memiliki sumberdaya yang cukup untuk mewujudkannya.
Pada kesempatan ini, Fadhil menjadi narasumber bersama H. Mashuri, SP, ME., Bupati Bungo serta H. Robby Nahliyansyah, S.H., Wabup Tanjabtim. (*)