NEWSINFO.ID, PALEMBANG – Penanganan laporan kasus penyerangan dan perusakan rumah milik Reno Verdiandi (38) dan adiknya Muhammad Fajar (30) di Jalan Indra, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, dinilai janggal.

Pasalnya, meski sudah 10 bulan berjalan sejak laporan dibuat pada 12 November 2024, para pelaku yang identitasnya sudah diketahui belum juga ditetapkan tersangka.

Reno menduga ada faktor kedekatan emosional antara aparat kepolisian dengan orang tua terduga pelaku, sehingga laporannya tidak berjalan semestinya.

“Laporan saya dibuat pada November 2024 yang lalu tapi hingga hari ini belum ada kepastian hukum dari polisi, karena hingga hari ini pelakunya sekitar enam orang belum juga ditetapkan tersangka,” kata Reno kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).

Padahal, lanjutnya, bukti rekaman CCTV memperlihatkan jelas para pelaku mendatangi rumah dan melakukan perusakan. Bahkan, beberapa nama terduga pelaku sudah ia serahkan ke polisi, serta ada pengakuan keterlibatan dalam BAP.

“Selain itu dalam BAP beberapa terlapor sudah mengakui keterlibatannya dalam penyerangan dan perusakan di rumah saya tapi belum juga ditetapkan sebagai tersangka. Namun Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I lepas tangan untuk menangani laporan saya dan melimpahkannya ke Polda Sumsel dengan bermacam alasan,” ujarnya.

Reno juga menyebut laporannya sudah digelar perkara oleh wassidik, tetapi hasilnya tetap belum ada penetapan tersangka. Karena itu, ia meminta atensi langsung dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.

“Laporan kami juga sudah dilakukan gelar perkara oleh wassidik tapi belum juga ada penetapan tersangka maka dari itu saya minta bantuan Kapolda dan Kapolrestabes Palembang untuk membantu saya mendapat keadilan dengan menindaklanjuti laporan saya sehingga semua pelakunya ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” harapnya.

Diketahui, peristiwa penyerangan itu terjadi pada 12 November 2024 sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu Reno dan Fajar sedang duduk di teras rumah, kemudian didatangi sekitar enam pria, tiga di antaranya dikenal korban.

“Mereka sekitar enam orang datang ke rumah saya ada pakai mobil dan motor, salah satu pelaku saya kenal dia mengancam saya pakai senpi karena terancam saya dan adik saya lari masuk ke dalam rumah,” ungkap Reno.Reno menambahkan, salah satu pelaku bahkan merusak kaca rumahnya.

“Saya lihat pelaku yang saya ketahui namanya memecahkan kaca rumah saya. Ada lima pelaku yang saya ketahui namanya satunya tidak saya. Karena profesi kami sama-sama tukang parkir,” jelasnya.

Menurutnya, persoalan ini bermula dari masalah adiknya dengan salah satu pelaku.

“Saya tidak tahu persis apa permasalahan sebenarnya yang jelas persoalan ini ada persoalan adik saya dengan pelaku,” tandasnya.

Sumber: Mattanews.co

By Redaksi