NEWSINFO.ID, JAMBI – Sekolah menengah atas hari ini bukan sekadar ruang kelas, melainkan laboratorium masa depan bangsa. Di sinilah karakter, kompetensi, dan daya saing generasi dibentuk untuk menatap dunia. Dalam konteks Jambi, SMA Titian Teras (SMA TT) merupakan simbol kebanggaan pendidikan daerah, lahir dari impian besar untuk melahirkan insan unggul yang mampu berdialog dengan dunia.

Namun di tengah derasnya arus globalisasi, muncul pertanyaan reflektif yang menggugah: “Halo SMA Titian Teras, mana suaramu lagi?” Apakah sekolah unggulan kebanggaan Jambi ini masih menggema di pentas nasional dan global, ataukah mulai terjebak dalam rutinitas administratif tanpa semangat inovatif? Pendidikan unggul sejatinya bukan sekadar fasilitas, melainkan sistem nilai, visi, dan kepemimpinan. Andreas Schleicher dalam World Class (OECD, 2018, hlm. 14) menegaskan, “Sekolah unggul dunia adalah yang mampu menumbuhkan potensi setiap siswa menjadi kompetensi global.

”Tulisan ini menelusuri sejarah berdirinya SMA TT, menguraikan teori dan praktik sekolah unggul dunia, menelaah model internasional yang sukses, serta menawarkan rekonstruksi strategis agar SMA TT kembali menjadi mercusuar SDM Jambi di era digital dan global.

SMA Titian Teras Jambi berdiri pada 14 Juli 1994 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Jambi, diinisiasi oleh Gubernur Jambi H. Abdurrahman Sayoeti. Nama Titian Teras memiliki makna filosofis yang mendalam: titian berarti jembatan penghubung, dan teras berarti fondasi kokoh. Artinya, sekolah ini adalah jembatan ilmu bagi anak-anak Jambi untuk menyeberang ke dunia luas dengan pijakan nilai dan iman yang kuat.

Pada tahun 1996, sekolah ini dipindahkan ke kawasan Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, di atas lahan seluas ±12 hektar dengan konsep semi-boarding. Lima tahun pertama menjadi masa pembentukan karakter dan reputasi. SMA TT dikenal karena kedisiplinan, religiusitas, dan prestasi akademik yang menonjol. Tahun 2006, SMA TT ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) — tonggak yang menandai ambisi global. Setelah kebijakan RSBI dihapuskan pada 2013, statusnya menjadi sekolah negeri penuh melalui Peraturan Gubernur Jambi Nomor 54 Tahun 2011.

Visi awalnya berbunyi: “Menjadi SMA unggulan berwawasan kebangsaan dan global yang menghasilkan lulusan beriman, berilmu, dan berdaya saing tinggi.” Namun dua dekade kemudian, spirit itu mulai redup. Prestasi menurun, inovasi melambat, dan citra sekolah unggulan mulai samar. Kini, diperlukan gerakan rekonstruksi untuk mengembalikan ruh pendirian Titian Teras — menjadi gerbang SDM Jambi menuju dunia global dan Timur Tengah modern.

Konsep sekolah unggul dunia tidak sekadar prestasi ujian tinggi, tetapi mencakup ekosistem keunggulan yang meliputi manajemen, kepemimpinan, kurikulum, budaya, dan karakter. Sekolah unggul seperti di Finlandia dan Singapura menerapkan data-driven management, kepemimpinan transformasional, serta organisasi yang efisien dan transparan. Kurikulumnya hidup, mengintegrasikan competence, creativity, dan character, sementara guru dihargai sebagai profesi intelektual. Laboratorium riset, perpustakaan digital, dan ruang kolaborasi menjadi indikator utama keberhasilan.

Negara-negara seperti Finlandia, Singapura, Vietnam, Amerika Serikat, dan Swiss menunjukkan bahwa keunggulan tidak lahir dari fasilitas mewah, melainkan dari visi dan budaya mutu yang berkesinambungan. Finlandia menonjol karena sistem pendidikan berbasis kepercayaan tanpa ujian nasional, Singapura unggul dalam inovasi sistemik, Vietnam sukses dengan sistem pembinaan siswa berbakat, Stuyvesant High School di AS dikenal dengan meritokrasi akademik global, dan Institut Le Rosey di Swiss mencerminkan multikulturalisme berkelas dunia.

Sekolah unggul memegang prinsip “Masuk emas, keluar berlian.” Rekrutmen tidak hanya berdasar nilai akademik, tetapi juga potensi berpikir kritis dan karakter. Pembinaan bersifat holistik, di mana guru berperan sebagai coach dan role model. Nilai-nilai “freedom with responsibility” dari Finlandia dan “collective discipline” dari Jepang dapat berpadu dalam konteks Islam dan budaya Melayu Jambi — membentuk karakter beradab, mandiri, dan tangguh.

Dalam konteks era digital dan peradaban Islam modern, SMA TT harus menjadi pabrik generasi dunia — anak Jambi yang berpikir seluas benua, namun berjiwa seindah akhlak. Lulusan harus mampu menembus kampus elit dunia, baik di Amerika–Eropa seperti Harvard dan Oxford, di Asia seperti NUS dan Tokyo University, maupun di Timur Tengah seperti KAUST, HBKU, dan Al-Azhar University. Program Global Prep Track (GUPP) perlu dikembangkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi seleksi internasional, termasuk pelatihan TOEFL/IELTS, kemampuan bahasa Arab, serta riset dan wawancara akademik global.

Lulusan diharapkan mampu menghasilkan karya inovatif seperti AI for Quranic Studies atau EcoTech for Islamic Countries, serta menguasai literasi multibahasa dan kepemimpinan digital berbasis etika Islam. Dalam jangka panjang, SMA TT diharapkan melahirkan alumni yang menjadi peneliti di KAUST, dosen di Oxford, diplomat di PBB, dan penggerak startup di berbagai belahan dunia. Jaringan global alumni TT Global Network akan menjadi kekuatan besar untuk membimbing siswa baru dan memperkuat reputasi sekolah di kancah internasional.

Visi 2035 SMA TT ditegaskan: “Menjadi sekolah global berbasis nilai-nilai Islam dan budaya Jambi, pencetak SDM cerdas, kreatif, dan kompetitif dunia.

” Strateginya meliputi seleksi talenta dan guru global, kurikulum STEAM–Islamic Leadership–Global Citizenship, digitalisasi manajemen dengan AI, serta kerja sama internasional dengan universitas seperti KAUST, NUS, dan Tokyo University. Guru yang inovatif diberi penghargaan dan kesempatan riset ke luar negeri, sementara alumni di luar negeri menjadi mentor dan duta sekolah di setiap benua.

SMA Titian Teras bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi ide besar tentang masa depan Jambi yang bermartabat di mata dunia. Saat dunia menatap era digital dan Islam modern yang berdaya saing, SMA TT harus kembali menjadi jembatan emas bagi anak-anak Jambi menuju universitas global dan peradaban dunia. Dari Pijoan menuju PBB, dari Jambi menuju Jeddah, dari pesan lokal menuju panggung global — suara SMA TT harus kembali terdengar lantang sebagai simbol kebangkitan SDM Jambi, berakar di tanah Melayu, berilmu di Timur Tengah, dan bersinar di seluruh dunia.

Daftar Pustaka (APA Style)Boix Mansilla, V., & Jackson, A. W. (2022). Educating for Global Competence: Preparing Our Students to Engage the World (2nd ed.). ASCD.

Schleicher, A. (2018). World Class: How to Build a 21st-Century School System. OECD Publishing.

Leithwood, K. (2018). Leadership Development on a Large Scale. Corwin.

Goodson, J. (2022). A Case Study of School Turnaround. Gardner-Webb University.

Tichnor-Wagner, A. (2023). Becoming a Globally Competent Teacher. ASCD.

Hargreaves, A. (2019). Collaborative Professionalism. Corwin.Fullan, M. (2020). Leading in a Culture of Change. Jossey-Bass.

Zhao, Y. (2015). World Class Learners. Corwin.

Darling-Hammond, L. (2021). The Flat World and Education. Teachers College Press.

Sahlberg, P. (2021). Finnish Lessons 3.0. Teachers College Press.

OECD. (2018). Teaching for Global Competence in a Rapidly Changing World. OECD Publishing.

NSW Education Dept. (2018). Creating a Culture of Excellence.

HNUE. (2022). High School for Gifted Students, Hanoi National University of Education. Hanoi.

KAUST. (2023). Research and Innovation Report. Thuwal: King Abdullah University Press.

Al-Azhar University. (2020). Heritage and Renewal in Modern Islamic Education.

Cairo: Al-Azhar Press. (Oleh: Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd(Tenaga Ahli Gubernur Jambi – Guru Besar UIN STS Jambi)

By Redaksi