NEWSINFO.ID, BATANGHARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari terima kunjungan kerja (Kunker) Ketua Tim Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) beserta rombongan, Kamis (19/01/2023).

Kunker tersebut dilakukan sehubungan dengan Surat Wakil DPR-RI Nomor B/586/PW 01/1/2023, Perihal Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dalam rangka, peninjauan infrastruktur dan transportasi.

Usai melakukan peninjauan jalan di simpang tiga Pal V Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, anggota DPR-RI beserta anggota, Wakil Gubernur Jambi dan Wakil Bupati Batanghari beserta jajaran melanjutkan pertemuan di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari.

Ketua Tim Komisi V DPR-RI beserta rombongan, Wakil Gubernur Jambi dan Wakil Bupati Batanghari, Foto/ist

Setibanya di Serambi Rumah Dinas Bupati, para rombongan makan siang bersama yang juga dihadiri Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief. Setelah makan siang, terjadi dialog alot antara Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dan rombongan Komisi V DPR-RI.

Sambutan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief. Dirinya sangat bersyukur atas kehadiran anggota Komisi V DPR-RI di Kabupaten Batanghari, karena dapat diketahui bersama infrastruktur di Indonesia ini pasti dibahas di Komisi V DPR-RI.

“Dapat kami sampaikan bapak ibu anggota Komisi V DPR-RI, bahwa Batanghari ini ibarat tubuh berada di perutnya Provinsi Jambi. Ada satu ruas jalan yang tidak bisa dihindari orang di Provinsi Jambi ini, apabila dia melintas dari wilayah timur ke wilayah Provinsi Jambi, atau apabila dia melintas dari jalan lintas tengah Sumatera menuju jalan lintas timur Sumatera. Dari Sumbar ke Sumsel, yaitu ruas jalan nasional Bulian – Tembesi namanya. Sehingga di jam-jam sibuknya, ini akan menjadi polemik disana yang sampai saat ini disebabkan angkutan Batubara, tapi ini bisa betul bisa tidak,” sebut Fadhil.

Dikatakan Fadhil, pada beberapa waktu yang lalu pada saat Kapolda Jambi beserta jajaran mengliburkan angkutan Batubara, ternyata jalan juga masih padat. Indikasi yang dapat ditangkap dari sana, bahwa volume kendaraan juga sudah sangat tinggi. Diakuinya, pihaknya sudah sempat berdebat dengan Kepala Balai Jalan Provinsi Jambi yang sekarang sudah pensiun.

“Menurut beliau (Kepala Balai-red) volumenya tidaklah ‘crowded’ (ramai) kalau dibagi 24 jam, sementara dapat diketahui bahwa orang memakai jalan tidak bisa dibagi dalam 24 jam tapi ada jam-jam tertentu yang orang akan sedang tidak memakainya. Di pagi hari dan sore hari itu akan terjadi kepadatan yang luar biasa,” katanya.

Diceritakan Fadhil, dulu ada beberapa kawan dari Jakarta yang berasal dari Depok membayangkan Margonda Raya itu sangat macet.

“Kalau bapak ketemu nanti jam 07.00 malam itu lebih parah daripada Margonda Raya. Sehingga beberapa kali angkutan ambulance yang membawa orang sakit terjebak di sana, ada beberapa yang tidak bisa kita selamatkan. Terganggunya pelayanan kesehatan, terganggunya pelayanan pendidikan, dan sering kita sampaikan juga kepada pemerintah yang lebih tinggi dan ini lambat laun akan mengganggu perekonomian Provinsi Jambi, wabil khusus Kabupaten Batanghari,” tuturnya.

“Karena orang di Jambi ini berada di sektor hulu dia yaitu penghasilan dari pertanian, hasil dari sumber daya alam lainnya yang akan memakai ruas jalan ini, waktu tempuh nya yang sudah tidak bisa diperkirakan lagi,” tambahnya.

Disebutkan Bupati Batanghari, kemarin mendapat laporan release dari Kementerian ESDM Provinsi Jambi. Tahun 2022 Jambi ditargetkan menghasilkan 40 juta matrix ton batubara, ternyata realisasinya cuma 17 juta ton lebih dan tahun depan akan berkurang lagi.

“Mungkin dampak dari dana bagi hasil yang diterima oleh kabupaten yang ada di Provinsi Jambi tidaklah begitu besar, tapi dampak akan terganggunya unit-unit kerja, efek angkutan pengganda dari kegiatan pertambangan dan industri industri kelapa sawit ini akan mengganggu, mungkin dapat kami sampaikan beberapa kejadian yang juga sudah muncul potensi konflik horizontal antara masyarakat yang berada di sekitar jalan kemudian masyarakat yang melalui jalan tersebut,” ucapnya.

“Beberapa solusi yang pernah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jambi pak Wagub kita apresiasi, bahwa Pemerintah Provinsi Jambi beberapa kali melakukan, mencoba bersama jajaran dan instansi terkait untuk melakukan rekayasa lalu lintas dan pengaturan lalu lintas yang kita pahami sampai saat ini belum ketemu formula yang sangat efektif, sehingga tidak ada belum penguraian terhadap kemacetan di malam hari yang ada di wilayah Kabupaten Batanghari,” ujarnya.

“Tahun kemarin kita membuka jalan di Simpang karmio – Kilangan yang memang kita niatkan untuk memperlancar distribusi barang angkutan hasil produk-produk pertanian yang alhamdulillah sudah dibantu oleh Pemerintah Provinsi. Dari hasil pembukaan kami, sudah di keraskan sepanjang 43,7 km yang mungkin nanti menjadi salah satu alternatif untuk kita mengurai kemacetan yang ada di ruas jalan Bulian – Tembesi. Apakah ini bisa menyelesaikan masalah tentunya harus kita coba bersama, kita perlu membuka titik pengendali,” ungkapnya.

Adapun daftar nama – nama pejabat rombongan Kunjungan Kerja spesifik komisi V DPR-RI ke Batanghari yakni H. Andi Iwan Darmawan Aras, SE,.M.Si, (Ketua Tim Komisi V DPR RI) Fraksi Partai Gerindra/Dapil Sulsel II, Dra. Ari Rahayu ( Anggota) Fraksi PDIP dapil Jatim VI, Sarce Bandaso Tandiasik, SH (Anggota) Fraksi PDIP dapil Sulsel III, Djenri Alting Keintjem, SH,.MH (anggota) Fraksi PDIP dapil Sulut, Drs. Hamka B Kady,MS (Anggota) Fraksi Golkar dapil Sulsel 1, Ir. Sumail Abdullah (anggota) Fraksi Gerindra dapil Jatim III, Ir. Eddy Santana Putra, MT (Anggota) Fraksi Gerindra dapil Sumsel 1, Drs. H. Tamanuri,MM (anggota) Fraksi Nasdem dapil Lampung II, Drs. Hamid Noor Yasin,MM (anggota) Fraksi PKS dapil Jateng IV, H. A. Bakri,HM,SE (Anggota) Fraksi PAN dapil Jambi, Hanna Gayatri, SH (Anggota) Fraksi PAN dapil Sumsel II, H. Boyman Harun, SH (anggota) Dapil PAN Kalbar 1, Nanik Sulistyawati (Sekretariat Komisi V DPR RI), Muhamad Sodik (Sekretariat Komisi V DPR RI), Ahmad Subhan (Sekretariat Komisi V DPR RI), Fadel Mozefani (Sekretariat Komisi V DPR RI), Hendro Wobowo (Sekretariat Komisi V DPR RI), M. Saddam Elake (Sekretariat Komisi V DPR RI), Mario Hasiholan (TVR Parlemen) serta Aisyah Salimah (media cetak sosial).

Kunker komisi V DPR-RI turut dihadiri oleh Wakil gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M. Pdi. Ketua DPRD Prov. Jambi, Edi Purwanto, Bupati Batanghari, M. Fadhil Arief. SE, Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar. SP, Sekda Batanghari, M. Azan. SH, Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto,S.IK, Kadis PUPR Provinsi Jambi, Muhammad Fauzi,S.T, Asisten I Setda Provinsi Jambi, Drs. H. Apani Saharudin beberapa Kepala OPD Pemkab Batanghari, Ditjen Bina Marga kementerian PUPR, Ir. Satrio Sugeng, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Sigit Aleksander, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Kapten Josua Antoni dan PT. Pelindo, Bapak Mulyana. (ONE).

By Redaksi